PPG FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar Gelar Pengabdian Masyarakat di SMAN 11 Denpasar

  • Admin
  • Berita
  • 17

18 Juni 2025

Implementasi Pembelajaran Berbasis Deep Learning Tingkatkan Kualitas Pengajaran

Selasa, 17 Juni 2025 – Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar @fkipunmasdenpasar @ppgunmas kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Bertempat di SMAN 11 Denpasar, kegiatan ini mengangkat topik “Implementasi Pembelajaran Berbasis Deep Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pengajaran” dan diikuti oleh 30 orang guru dari berbagai mata pelajaran.


Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 11 Denpasar, Bapak I Ketut Suwita, S.Pd., M.Pd., yang dalam sambutannya mengapresiasi langkah Universitas Mahasaraswati Denpasar dalam menjawab tantangan pengembangan profesionalisme guru di era pembelajaran abad ke-21. Ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan satuan pendidikan dalam menciptakan transformasi pembelajaran yang bermakna.


Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Kadek Adi Wibawa, S.Pd., M.Pd., yang memaparkan secara mendalam tentang konsep dan praktik pembelajaran berbasis deep learning atau pembelajaran mendalam. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang menekankan pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, melalui integrasi empat dimensi utama: olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

"Pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan yang sejalan dengan konteks pendidikan Indonesia. Pendekatan ini bertujuan membantu siswa untuk benar-benar mengalami proses belajar, bukan sekadar menyelesaikan tugas atau menghafal materi," terang Dr. Kadek Adi Wibawa, S.Pd., M.Pd. dalam sesinya.


Ia juga menguraikan empat lapisan dalam kerangka kerja pembelajaran mendalam, yaitu: dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran. Dalam paparannya, ia menyoroti fenomena yang sering terjadi di ruang kelas: siswa terlihat belajar, tetapi sesungguhnya hanya menyelesaikan tugas; terlihat memahami, tetapi sebenarnya hanya menghafal; dan terlihat berpikir kritis, tetapi sebenarnya hanya mengikuti prosedur tanpa pemahaman yang mendalam.


Efektivitas kegiatan tercermin dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan terhadap peserta. Rata-rata nilai pre-test peserta adalah 65,56, sedangkan hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan menjadi 86,35, mengindikasikan peningkatan pemahaman guru terhadap materi yang disampaikan.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan memberikan berbagai testimoni positif, di antaranya: “Dosen nya ramah, kegiatannya menarik” dan “Sangat bermanfaat dan saling berbagi ilmu untuk menambah wawasan.”


Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu menjadi titik awal transformasi pembelajaran di sekolah-sekolah, sekaligus memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Universitas Mahasaraswati Denpasar terus berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Bagikan di social media :

Pengaduan text
Keluarga